MIGRASI
Migrasi
Migrasi merupakan aktivitas perpindahan dari satu lokasi ke lokasi lainnya, baik dalam lingkup satu negara maupun antar negara. Migrasi tidak hanya berlaku untuk manusia, namun hewan juga bisa melakukan migrasi. Contohnya migrasi burung karena adanya pergantian musim. Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ada beberapa faktor yang mempengaruhi migrasi penduduk, yaitu: Faktor politik di suatu wilayah atau negara, faktor keamanan dalam satu wilayah atau negara, faktor bencana alam, faktor ekonomi, faktor pendidikan serta faktor sosial budaya.
Jenis-jenis migrasi ini akan masuk dalam macam-macam migrasi. Sebelum itu harus mengetahui terlebih dahulu, bahwa ada dua jenis migrasi. Ada migrasi nasional dan migrasi internasional.
1. Migrasi Nasional
Migrasi nasional atau lokal ini merupakan perpindahan penduduk di dalam satu wilayah negara yang dilakukan dengan tidak adanya keterpaksaaan. Tujuan perpindahan ini untuk bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Mengenai migrasi nasional ini misalnya saja pindahnya politikus Fahri Hamzah dari NTB ke Jakarta dengan tujuan menjalankan tugasnya sebagai Anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat).
2. Migrasi Internasional
Migrasi internasional adalah perpindahan yang dilakukan oleh masyarakat dari menjadi penduduk negara satu ke suatu negara lain. Perpindahan ini dilakukan atas dasar sukarela dengan tujuan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Misalnya saja seseorang yang melakukan migrasi internasional ini seperti Anggun dari Warga Negara Indonesia menjadi Warga Negara Prancis seperti sekarang.
Jenis-Jenis Migrasi Nasional
1. Sirkulasi
Sirkulasi merupakan perpindahan penduduk yang tidak menetap, namun ada juga yang menetap atau tinggal sementara waktu di daerah tujuan. Berdasarkan intensitas waktunya, sirkulasi bisa dibedakan ke dalam jenis-jenis berikut ini :
a. Sirkulasi Harian, perpindahan penduduk suatu daerah ke daerah lain yang dilakukan pada pagi hari dan kembali pada sore atau malam harinya (tanpa menginap). Pelaku sirkulasi ulang-alik ini disebut dengan penglaju atau komuter.
b. Sirkulasi Mingguan, perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain pada awal pecan dan akan kembali pada akhir pekan.
c. Sirkulasi Bulanan, perpindahan penduduk dari suatu daerah lain yang dilakukan sebulan sekali. Sirkulasi bulanan terjadi jika jarak tempuh antardaerah relative jauh, sehingga dianggap tidak efektif baik segi waktu maupun biaya jika melakukan sirkulasi harian atau mingguan.
2. Urbanisasi
Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota dalam satu pulau. Biasanya, urbanisasi sifatnya menetap jadi jumlah penduduk suatu kota yang dituju ataupun jumlah penduduk di desa yang tinggalkan.
Faktor pendorong urbanisasi yaitu :
a. Tidak ada lapangan pekerjaan yang memadai di luar sektor pertanian.
b. Lahan pertanian sempit.
c. Upah tenaga kerja yang rendah.
d. Sarana dan prasarana sosial terbatas.
e. Anggapan lebih terpandang bila bekerja di kota.
f. Tidak cocok dengan pola kehidupan desa.
Faktor penarik urbanisasi yaitu :
a. Tersedia banyak lapangan pekerjaan.
b. Upah tenaga kerja yang lebih besar.
c. Sarana dan prasarana sosial memadai.
3. Ruralisasi
Ruralisasi yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa. Jadi, ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi. Umumnya, ruralisasi dilakukan oleh masyarakat yang dulunya pernah melakukan urbanisasi. Namun, banyak juga penduduk kota asli yang pindah ke desa.
Faktor pendorong ruralisasi yaitu :
a. Merasa jenuh tinggal di kota.
b. Harga lahan di kota semakin mahal dan tidak terjangkau.
c. Keinginan memajukan desa ataupun daerah asal.
d. Merasa tidak mampu lagi mengikuti dinamika kehidupan di kota.
Faktor penarik ruralisasi yaitu :
a. Harga lahan di pedesaan relative lebih murah.
b. Pola kehidupan masyarakat lebih sederhana.
c. Suasana lebih tenang sehingga cocok untuk penduduk usia tua dalam menjalani pensiun.
d. Perasaan keterkaitan dengan daerah asal atau kenangan masa kecil.
4. Transmigrasi
Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk antar pulau. Misalnya, dari Jawa ke Kalimantan atau ke Sumatera. Jadi transmigrasi dilakukan oleh orang yang tinggal di pulau padat penduduk ke pulau yang masih jarang penduduknya. Orang yang melakukan transmigrasi disebut transmigran.
Berikut ini jenis transmigrasi berdasarkan pelaksanaannya :
a. Transmigrasi Umum, transmigrasi yang dilakukan oleh program pemerintah. Biaya ditanggung oleh pemerintah, termasuk penyediaan lahan pertanian dan biaya hidup untuk beberapa bulan.
b. Transmigrasi Spontan, transmigrasi yang dilakukan atas kesadaran dan biaya sendiri.
c. Transmigrasi Sektoral, transmigrasi yang biayanya ditanggung bersama antara pemerintah daerah asal dan pemerintah daerah tujuan transmigrasi.
d. Transmigrasi Bedol Desa, transmigrasi yang dilakukan terhadap satu desa atau daerah secara bersama-sama. Transmigrasi ini dilakukan karena beberapa faktor, yaitu :
- Daerah asal terkena pembangunan proyek pemerintah, misalnya pembangunan waduk yang luas.
- Daerah asal merupakan kawasan bencana, sehingga masyarakat yang ada didalamnya harus dipindahkan.
Jenis-Jenis Migrasi Internasional
1. Imigrasi
Imigrasi ialah datangnya penduduk dari sebuah Negara lain ke sebuah Negara, misalnya wisatawan negara luar datang ke Indonesia.
2. Emigrasi
Emigrasi ialah perpindahan penduduk yang berpindah sebuah Negara ke Negara yang lain, misalnya tenaga kerja indonesia (TKI) dari Indonesia bertempat di Malaysia untuk bekerja.
3. Repatriasi
Repatriasi ialah perpindahan penduduk dari Negara yang di tinggalinya dalam waktu sementara dan kembali ke Negara asalnya setelah sekian lama tidak kekampung halamannya. Contohnya, orang asal Indonesia yang sudah lama menetap di negara luar kembali pulang ke kampung halamannya di Indonesia.
SUMBER DATA
Untuk keperluan estimasi migrasi penduduk, 3 sumber data utama dalam demografi yaitu,
- registrasi
- sensus
- survei
SP (Sensus Penduduk)Mencakup:a. Life Time Migration (Migrasi Seumur Hidup);b. Recent Migration (Migrasi Risen)c. Total Migration (Migrasi Total)d. Migrasi Desa-Kota
Dampak Positif Migrasi
Pada kasus ini, dampak positif akan dilihat dari perspektif global dan lokal. Perspektif global menyoroti dampak positif dari migrasi eksternal masyarakat Indonesia serta imigrasi pekerja asing yang masuk ke indonesia.
Perspektif lokal akan menyoroti dampak migrasi internal yang dilakukan masyarakat Indonesia antar provinsi, kota, kabupaten, atau satuan wilayah lainnya.
Global
- Pembentukan komunitas diaspora yang nantinya dapat menjadi tokoh pembangun negri.
- Pemicu transfer ilmu dari institusi pendidikan dan riset luar negri
- Menjadi sumber remmitance
- Migran asing ekspatriat akan meningkatkan kualitas pekerjaan serta produktivitas dalam bidang-bidang tertentu yang dikuasainya
- Menjadi salah satu sarana pertukaran budaya dan propagasi budaya Indonesia di luar serta budaya luar di Indonesia.
Lokal
- Menjadi sarana pertumbuhan penduduk bagi boomtown dan kota-kota yang memiliki konsentrasi industri tinggi. Kota-kota tersebut memerlukan pekerja dalam jumlah banyak sehingga perlu migrasi.
- Menjadi salah satu faktor yang diharapkan dapat mensuplai tenaga kerja di kawasan ekonomi khusus. Diharapkan migran akan datang ke kota-kota di sekitar KEK untuk berkerja di KEK tersebut.
- Migrasi dapat meningkatkan keberagaman budaya dalam suatu wilayah. Hal ini dikarenakan penduduknya berasal dari berbagai wilayah, sehingga terwujdukanlah slogan berbeda-beda tetap satu.
- Migrasi dapat menunjang pertumbuhan ekonomi. Proses migrasi memerlukan banyak uang sehingga memunculkan bisnis-bisnis penunjang seperti travel agent dan jasa pindah rumah
- Migrasi dapat menjadi sarana pemerataan penduduk jika dikontrol dengan baik oleh pemerintah dan lembaga terkait
- Migrasi menciptakan kebutuhan fasilitas dan perumahan pada wilayah yang dituju. Hal ini akan mendorong pertumbuhan industri konstruksi dan konsultasi pada wilayah yang dituju
- Migrasi dapat meningkatkan arus kas kepada daerah asal migran. Ketika migran tersebut bekerja di kota, dia akan mengirimkan uang ke daerah asalnya untuk menyokong kehidupan keluarga atau orangtuanya. Hal ini meningkatkan sirkulasi uang yang beredar di daerah asal.
Dampak Negatif Migrasi
Sama seperti dampak positif, dampak negatif juga akan dilihat dari dua perspektif, global dan lokal. Perspektif global akan berfokus pada dampak negatif migrasi penduduk luar negri ke Indonesia dan sebaliknya, sedangkan lokal akan berfokus pada dampak negatif migrasi penduduk antar satuan wilayah di Indonesia.
Global
- Migrasi secara global dapat menyebabkan fenomena brain drain pada negara asal. Fenomena ini terjadi ketika orang-orang pintar dari negara asal pergi ke negara maju untuk mengejar karir dan pendidikan, namun tidak kembali membangun negri.
- Migrasi akan menyebabkan konflik antar negara apabila migrasi tersebut bersifat tidak terkontrol dan terjadi secara illegal. Contoh nyata dari ini adalah Meksiko dengan Amerika Serikat serta Spanyol dengan Maroko dan negara-negara Afrika.
- Dapat menyebabkan degradasi budaya lokal dikarenakan terlalu banyak penduduk asing yang membawa budayanya. Hal ini dapat dilihat di kota-kota Internasional yang sudah menjadi tempat berkumpul orang-orang dari berbagai belahan dunia. Contoh kota tersebut antara lain adalah Denpasar, Jakarta, Bangkok, Chiang Mai, serta kota-kota besar lainnya
Lokal
- Dapat menyebabkan overpopulasi pada kota-kota besar yang menjadi primadona tujuan migrasi. Contoh yang baik dari fenomena ini adalah Jakarta dan Bandung. Kedua kota ini merupakan kota besar yang memiliki aktivitas ekonomi berkembang dan kualitas hidup yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah sekitar. Oleh karena itu, banyak migran yang berdatangan ke kedua kota ini, sehingga industri perumahan tidak cukup sigap dalam memenuhi permintaan rumah. Hal ini akan menyebabkan terjadinya wilayah kumuh atau slum area.
- Dapat menyebabkan brain drain secara lokal. Orang-orang hebat dari desa akan cenderung pindah ke kota sehingga tidak dapat membangun desa.
- Penurunan populasi desa menyebabkan aktivitas ekonomi dan sosial di desa menjadi stagnan. Selain itu, pemerintah juga akan lebih mengabaikannya karena terdapat wilayah wilayah lain yang memiliki populasi lebih besar dan dianggap lebih penting.
- Migrasi yang terjadi secara besar-besaran dapat mengganggu struktur sosial bagi daerah yang didatangi maupun daerah yang ditinggali.
Komentar
Posting Komentar